Oleh: Rahma Nur Izza
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau tujuan pembicaraan antara penutur terhadap mitra
tuturnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berfungsi mempersatukan perbedaan dialek antarsuku bangsa. Oleh
karena itu, bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional memiliki pola atau kaidah-kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan
benar. Namun
saat ini bahasa Indonesia oleh para remaja pada umumnya telah disalahgunakan penggunaannya. Remaja semakin brutal dalam
memproduksi bahasa gaul atau slank. Awal mulanya, bahasa gaul berasal dari para preman yang digunakan sebagai kode
dalam kelompok untuk mencapai tujuannya. Maka dari itu, bahasa yang mereka gunakan terkesan lebih unik didengar oleh mereka yang bernotaben selain preman, terkhusus para remaja yang sangat cepat memproduksinya.
Keunikan
inilah yang akhirnya menjadi alasan remaja untuk membebaskan diri dari kaidah-kaidah
berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam pandangan
mereka, bahasa Indonesia terkesan kaku dan formal, termasuk ketika pembelajaran bahasa Indonesia di bangku perkuliahan
ataupun sekolah. Akhirnya mereka membebaskan diri dengan menggunakan bahasa gaul yang dianggap lebih unik, bersahabat, dan modern. Misalnya, ketika
mereka ingin bertanya, ‘Kemarin kemana saja?’ dalam penulisan di Short Masagge Service (SMS) mereka
menuliskan dengan ‘k3m4r1n k3m4n4 aj4h?’. Penggabungan huruf konsonan dan huruf
dirangkai hingga menyerupai pelafalan berbahasa Indonesia. Contoh lain dalam
kata ‘sayang selalu selamanya’ mereka sering mengatakan dengan ‘cayang celalu
celamanya’, hal ini terkesan seperti bayi yang masih belajar bicara atau belum
fasih dalam pelafalannya. Kebiasaan ini dapat mengikis keteraturan dalam kaidah berbahasa.
Mengingat
semakin berkembangnya arus globalisasi, modernisasi, dan komunikasi, remaja
semakin mengutamakan dalam penggunaan bahasa gaul yang tidak sesuai dengan
bahasa Indonesia. Mereka semakin tidak memperdulikan situasi, kondisi, dan lawan bicara. Padahal
hal ini akan berpengaruh pada nilai kesopanan dalam berbahasa. Sekalipun demikian, menjaga
bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah salah satu upaya
untuk menjaga bahasa persatuan negara
kita. Maka mulailah berbahasa yang baik dari diri sendiri dahulu.
Oleh karena itu, peran seorang pendidik bahasa Indonesia diperlukan untuk
membenahi dan membiasakan bahasa para remaja
0 komentar:
Posting Komentar