Oleh: Maisaroh Setiani
Sering saya jumpai di sekitar kampus IAIN banyak mahasiswanya
berinteraksi khususnya dalam berkomunikasi. Mereka jarang menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Mereka lebih senang berkomunikasi menggunakan bahasa asal mereka
dengan berbagai macam gaya bahasa yang biasa disebut dialek, hal ini disebabkan
mahasiswa di kampus IAIN ini bukan berasal
dari Tulungagung saja, melainkan juga berasal dari luar Tulungagung maupun dari
luar indonesia. Sering jumpai mahasiswa di kampus ini berkomunikasi menggunakan
bahasa yang mereka saja tahu arti dan maksud dari bahasa tersebut seperti mahasiswa
dari Patani (Thailand) ketika mereka bertemu dan berkomunikasi antar mahasiswa pattani
lainnya.
Bahkan mahasiswa IAIN
Tulungagung ini sering menggunakan bahasa campuran yang disisipi dengan bahasa asing,
gaul, maupun alay, Bahasa tersebut mereka ambil dari drama maupun kejadian yang
viral di media social dan mereka terapkan di kehidupan sehari-hari. Mereka berpendapat
bahasa yang seperti ini baik dan harus diikuti,mereka beranggapan agar tidak ketinggalan
zaman.Mereka tidak memilah terlebih dahulu dengan mengikuti dan tidak mempertimbangkan
apakah hal tersebut bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain yang diajak bicara,misalnya
bahasa alay kata capsus yang artinya cepat bahasa ini hanya di mengerti oleh kalangan
anak muda sedangkan orang tua tidak mengerti maksud dan artinya.
Di sinilah perlu dan pentingnya
pembelajaran dan pembiasaan dalam bertutur kata ataupun berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar,sebab hal ini memiliki banyak alasan, yaitu
selain menjadi bahasa nasional, bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu. Karena
Indonesia memiliki banyak suku dan ras yang berbeda serta dialek yang berbeda pula,
dan di sinilah bahasa Indonesia berperan penting menjadi penengah semua bahasa yang
berbeda menjadi bahasa pemersatu yang dapat dimengerti yaitu bahasa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar