Oleh: Wakhidatul Ilmia
Jika mendengar frasa “Bulan
Bahasa” mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan frasa tersebut,
atau mungkin dari sebagian banyak mahasiswa di IAIN Tulungagung ini khususnya,
pernah ada yang mengikuti dan merayakan “Bulan Bahasa” tersebut. Apabila
ditinjau dari segi makna perkata, “Bulan Bahasa” terdiri dari dua kata yaitu
Bulan dan Bahasa, Bulan memiliki dua artian sekaligus yaitu sebagai benda
langit yang mengitari bumi dan dapat juga berarti masa atau jangka waktu. Sedangkan
Bahasa memiliki pengertian yaitu sistem lambang bunyi yang arbitrer (mana
suka), yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Jadi, dari pengertian dua kata di
atas yang dimaksud dengan Bulan Bahasa yaitu kegiatan kebahasaan dan kesastraan
Indonesia yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan Oktober sebagai bulan
lahirnya sumpah pemuda oleh pusat bahasa dan lembaga pendidikan yang memiliki
jurusan bahasa Indonesia serta instansi yang relevan dengan pembinaan dan
pengembangan bahasa.
Lantas
kenapa bulan bahasa selalu identik dilaksanakan pada bulan Oktober? Ya, betul
sekali, karena di bulan ini sumpah pemuda pertama kali dikumandangankan oleh
para pemuda Indonesia melalui Kongres Pemuda II yang dilaksanakan di Batavia
pada tahun 1928. Sumpah pemuda ini merupakan satu tonggak utama dalam sejarah
pergerakan kemerdekaan Indonesia yang didalamnya membahasa tentang putusan
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan republik Indonesia.
Namun apa
yang terjadi saat ini? Bahasa Indonesia semakin hari semakin luntur. Buktinya,
bisa kita lihat di surat kabar, buku-buku, dan majalah yang rata-rata sudah mencampurkannya
dengan bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Padahal di dalam bahasa Indonesia
sudah ada kata yang sepadan dengan kata tersebut, namun tetap masih saja ada
penggunaan bahasa asing yang tidak perlu.Terlepas dari maksud dan tujuan
menggunakan campuran bahasa asing dalam berbahasa Indonesia, yang pasti bahasa
Indonesia tetaplah harus dipertahankan sebagai bahasa nasional dan bahasa
pemersatu bangsa.
Melalui perayaan bulan bahasa ini diharapkan para
penutur asli bahasa Indonesia dapat mengambil manfaat yang secara nyata dapat
dipahami yaitu, dengan adanya bulan bahasa ini dapat menambah kecintaan kita
terhadap bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia itu sejatinya memiliki
estetika tersendiri apabila mampu mengolah kata dengan baik. Lalu dengan adanya
bulan bahasa ini, diharapkan agar para penutur asli bahasa Indonesia itu
semakin terpacu untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan
benar. Karena siapakah yang paling berkepentingan menjaga dan mempertahankan
bahasa Indonesia, bila bukan bangsa Indonesia itu sendiri?
About Unknown
Techism is an online Publication that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around in the world which you may find hard to believe and understand. The Main Purpose of this site is to bring reality with a taste of entertainment
0 komentar:
Posting Komentar